Agama dan Pengertian Agama

agama dan pengertian agama

Pengertian Agama

Istilah agama dalam bahasa lain disebut juga Din dan Religi. Beberapa pengertian agama diantaranya :

1. Berasal dari dua kata, A yang berarti tidak dan gama yang berarti pergi. Sehingga agama berarti tidak pergi atau tetap ditempat dan diwarisi secara turun temurun.

2. Agama berarti teks atau kitab suci, karena dalam setiap agama memiliki teks, simbol atau kitab yang dianggap suci oleh pemeluknya.

3. Agama berarti tuntunan, karena didalam agama terdapat tuntunan bagaimana pemeluknya berkehidupan.

Agama dalam istilah lain yaitu Din dan Religi juga memiliki beberapa pengertian. Din dalam bahasa Semit berarti undang - undang atau hukum, sedangkan dalam bahasa Arab berarti Menguasai, menundukkan, patuh, hutang, balasan dan kebiasaan. Adapun istilah Religi diserap dari bahasa Latin yang memiliki arti mengumpulkan, membaca dan mengikat. [1]

Menurut Ahmad Asir agama adalah ajaran yang berasal dari tuhan atau hasil renungan manusia yang terkandung dalam kitab suci yang turun temurun diwariskan oleh suatu generasi ke generasi dengan tujuan untuk memberi tuntunan dan pedoman hidup bagi manusia agar mencapai kebahagiaan didunia dan diakhirat yang didalamnya mencakup unsur kepercayaan kepada kekuatan gaib yang selanjutnya menimbulkan respon emosional dan keyakinan bahwa kebahagiaan hidup tersebut tergantung pada adanya hubungan yang baik dengan kekuataan gaib tersebut. [2]

Unsur - Unsur Agama

Dalam sebuah agama terdapat beberapa unsur, diantaranya :

1. Adanya keyakinan pada yang gaib, yang memiliki kekuasaan dan kekuatan.

2. Adanya keyakinan bahwa kesejahteraan manusia tergantung pada hubungannya dengan yang gaib tersebut.

3. Adanya respon yang bersifat emosional dari manusia. Respon ini akan berkembang menjadi bentuk peribadahan, memberi sesajen atau lainnya.

4. Adanya keyakinan terdapat sesuatu yang kudus dan suci seperti kitab suci, teks suci atau simbol suci.

Macam - Macam Kepercayaan

Agama dan kepercayaan memiliki hubungan yang erat. Agama adalah seperangkat nilai dan kaidah agar manusia mampu berhubungan baik dengan tuhan serta makhluknya, sedangkan kepercayaan diartikan sebagai sikap batin seseorang atas kebenaran ajaran agamanya. [3]

Beberapa macam kepercayaan diantaranya :

1. Animisme

Animisme adalah kepercayaan terhadap kekuatan roh - roh yang dianggap memiliki kekuatan dan pengaruh terhadap kehidupan manusia, termasuk didalamnya roh nenek moyang. Sehingga tujuan dari mereka yang memilki kepercayaan animisme adalah berusaha mengadakan hubungan yang baik dengan roh - roh tersebut, dengan memberikan makanan, minuman, sesajen dan lain sebagainya.

2. Dinamisme 

Dinamisme adalah kepercayaan terhadap benda - benda yang dianggap memiliki kekuatan gaib. Seperti pedang tua yang dianggap bisa menurunkan hujan dan lain sebagainya. Orang - orang yang memilki kepercayaan dinamisme memiliki tujuan untuk mengumpulkan benda - benda yang memiliki kekuatan tersebut, sehingga semakin banyak mereka mengumpulkan benda sakti maka mereka menganggap kehidupan mereka semakin selamat.

3. Politeisme

Politeisme adalah kepercayaan akan adanya dewa - dewa yang memilki kekuatan tertentu. Didalam kepercayaan politeisme, orang - orang akan berusaha untuk memberikan segala hal kepada dewa - dewa agar para dewa bisa membantu kesejahteraan hidup mereka.

4. Henoteisme

Henoteisme adalah kepercayaan terhadap adanya satu tuhan atau dewa yang berkuasa namun tidak memungkiri kemungkinan adanya tuhan atau dewa lain. Kepercayaan ini berada diantara kepercayaan politeisme dan monoteisme.

5. Monoteisme

Monoteisme adalah kepercayaan bahwa hanya ada satu tuhan yang maha kuasa, dan tidak ada yang lain selainnya. Diantara agama yang memiliki kepercayaan monoteisme adalah Islam, Yahudi dan Kristen. Didalam kepercayaan monoteisme tujuan beragama adalah membersihkan diri dan menyucikan roh dan jiwa. Seperti didalam agama Islam, seseorang diwajibkan untuk beribadah agar jiwanya suci sehingga akan dimasukkan kedalam surga. Seseorang yang masih memilki dosa akan masuk kedalam neraka terlebih dahulu setelah dosanya habis baru ia akan masuk surga.

Agama Islam

Dari sekian banyak agama dan kepercayaan, sebagai seorang muslim kita harus meyakini dengan sepenuh hati bahwa Islam lah yang benar. Allah Swt. berfirman dalam Q.S Ali Imran ayat 19 :

اِنَّ الدِّيْنَ عِنْدَ اللّٰهِ الْاِسْلَامُ ۗ وَمَا اخْتَلَفَ الَّذِيْنَ اُوْتُوا الْكِتٰبَ اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْ ۗوَمَنْ يَّكْفُرْ بِاٰيٰتِ اللّٰهِ فَاِنَّ اللّٰهَ سَرِيْعُ الْحِسَابِ

Artinya : "Sesungguhnya agama di sisi Allah ialah Islam. Tidaklah berselisih orang-orang yang telah diberi Kitab kecuali setelah mereka memperoleh ilmu, karena kedengkian di antara mereka. Barangsiapa ingkar terhadap ayat-ayat Allah, maka sungguh, Allah sangat cepat perhitungan-Nya."

Tentang Islam Allah Swt. berfirman dalam Q.S An - Nisa ayat 125 :

وَمَنْ اَحْسَنُ دِيْنًا مِّمَّنْ اَسْلَمَ وَجْهَهٗ لِلّٰهِ وَهُوَ مُحْسِنٌ وَّاتَّبَعَ مِلَّةَ اِبْرٰهِيْمَ حَنِيْفًا ۗوَاتَّخَذَ اللّٰهُ اِبْرٰهِيْمَ خَلِيْلًا

Artinya : "Dan siapakah yang lebih baik agamanya daripada orang yang dengan ikhlas berserah diri kepada Allah, sedang dia mengerjakan kebaikan, dan mengikuti agama Ibrahim yang lurus? Dan Allah telah memilih Ibrahim menjadi kesayangan(-Nya)"

Agama islam yang diajarkan oleh nabi Muhammad Saw. adalah agama yang sesuai dengan ajaran yang dibawa oleh nabi Ibrahim A.S. dalam Q.S Ali Imran ayat 67 Allah berfirman ;

مَاكَانَ اِبْرٰهِيْمُ يَهُوْدِيًّا وَّلَا نَصْرَانِيًّا وَّلٰكِنْ كَانَ حَنِيْفًا مُّسْلِمًاۗ وَمَا كَانَ مِنَ الْمُشْرِكِيْنَ

Artinya : "Ibrahim bukanlah seorang Yahudi dan bukan (pula) seorang Nasrani, tetapi dia adalah seorang yang lurus, Muslim dan dia tidaklah termasuk orang-orang musyrik."

Penulis : Mushpih Kawakibil Hijaj
Mahasiswa Ilmu Hadis UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Referensi :

[1] Harun Nasution, Islam Ditinjau dari Berbagai Aspeknya, Jakarta : Universitas Indonesia Publishing, 2020, h. 1
[2] Ahmad Asir, Agama dan Fungsinya dalam Kehidupan Umat Manusia, dalam Jurnal Penelitian dan Pemikiran Keislaman, volume 1 no 1, Februari 2014, h. 52
[3] Muwaffiq Jufri, Potensi Penyetaraan Agama dengan Aliran Kepercayaan di Indonesia, dalam Jurnal Yudisial, volume 13 nomor 1, April 2020, h. 26

Share: