Islam dan Hakikat Ajaran Islam

islam dan hakikat ajaran islam

Pengertian islam secara etimologi adalah selamat, damai, tunduk, patuh, pasrah, menyerahkan diri, sejahtera dan tidak cacat. Adapun pengertian islam secara terminologi adalah agama Allah Swt yang diwahyukan kepada rasulnya, sebagai petunjuk bagi umat manusia agar memperoleh kebahagiaan di dunia dan diakhirat. [1]

Hakikat ajaran islam mencakup semua aspek kehidupan. Mulai dari aspek teologi, aspek ibadah, aspek moral, aspek mistisisme, aspek falsafah, aspek sejarah, aspek kebudayaan dan aspek lainnya. Dalam ajaran islam hakikat tersebut bersumber pada Al - Qur'an dan Hadis sebagai pedoman utama umat islam.

Al - Qur'an adalah kalam Allah yang diwahyukan kepada nabi Muhammad Saw melalui perantara malaikat Jibril. Dalam Al - Qur'an surat Asy - Syura ayat 51 dijelaskan tiga bentuk wahyu,

وَمَا كَانَ لِبَشَرٍ اَنْ يُّكَلِّمَهُ اللّٰهُ اِلَّا وَحْيًا اَوْ مِنْ وَّرَاۤئِ حِجَابٍ اَوْ يُرْسِلَ رَسُوْلًا فَيُوْحِيَ بِاِذْنِهٖ مَا يَشَاۤءُ ۗاِنَّهٗ عَلِيٌّ حَكِيْمٌ

Artinya : "Dan tidaklah patut bagi seorang manusia bahwa Allah akan berbicara kepadanya kecuali dengan perantaraan wahyu atau dari belakang tabir atau dengan mengutus utusan (malaikat) lalu diwahyukan kepadanya dengan izin-Nya apa yang Dia kehendaki. Sungguh, Dia Mahatinggi, Mahabijaksana."

Pertama, wahyu dalam bentuk pengertian atau pengetahuan yang timbul dan dirasakan dengan tiba - tiba sebagai suatu cahaya yang menerangi jiwanya. Kedua, wahyu dalam bentuk pengalaman dan penglihatan didalam keadaan tidur atau didalam keadaan trance. Dan ketiga, wahyu yang diberikan melalui utusan atau malaikat. [2]

Nabi Muhammad Saw menerima wahyu melalui utusan atau malaikat. Hal tersebut disebutkan dalam Q.S Asy - Syuara ayat 192 - 193,

وَاِنَّهٗ لَتَنْزِيْلُ رَبِّ الْعٰلَمِيْنَ 192

نَزَلَ بِهِ الرُّوْحُ الْاَمِيْنُ 193

Artinya : "192. Dan sungguh, (Al-Qur'an) ini benar-benar diturunkan oleh Tuhan seluruh alam,193. yang dibawa turun oleh ar-Ruh al-Amin (Jibril).

Ar - Ruh al - Amin dalam ayat tersebut di artikan roh setia yaitu malaikat Jibril. Hal tersebut sesuai dengan Q.S Al - Baqarah ayat 97,

قُلْ مَنْ كَانَ عَدُوًّا لِّجِبْرِيْلَ فَاِنَّهٗ نَزَّلَهٗ عَلٰى قَلْبِكَ بِاِذْنِ اللّٰهِ مُصَدِّقًا لِّمَا بَيْنَ يَدَيْهِ وَهُدًى وَّبُشْرٰى لِلْمُؤْمِنِيْنَ

Artinya : "Katakanlah (Muhammad), “Barangsiapa menjadi musuh Jibril, maka (ketahuilah) bahwa dialah yang telah menurunkan (Al-Qur'an) ke dalam hatimu dengan izin Allah, membenarkan apa (kitab-kitab) yang terdahulu, dan menjadi petunjuk serta berita gembira bagi orang-orang beriman.” 

Al - Qur'an diturunkan secara berangsur - angsur pada mulanya dihafal dan ditulis oleh masing - masing sahabat. Kemudian, setelah nabi Muhammad Saw wafat dan Abu Bakar menggantikan sebagai khalifah pertama banyak penghafal Al - Qur'an gugur karena peperangan. Sampai akhirnya teks - teks Al - Qur'an yang ditulis oleh para sahabat mulai dikumpulkan dan dizaman khalifah Utsman bin Affan Al - Qur'an mulai dibukukan.

Pedoman kedua ajaran islam adalah Hadis. Hadis adalah setiap perkataan, perbuatan, dan ketetapan yang disandarkan kepada Nabi Muhammad Saw. Hadis adalah setiap informasi yang disandarkan kepada Nabi Muhammad Saw. [3] Pada mulanya Nabi Muhammad Saw tidak mengizinkan para sahabat untuk menulis hadis karena khawatir bercampur dengan Al - Qur'an. Baru dizaman Khalifah Umar bin Abdul Aziz pada abad kedua hijrah beliau memerintahkan Imam Az - Zuhri untuk mengumpulkan hadis - hadis nabi Muhammad Saw. dan di abad inilah Imam Malik bin Anas menyusun kitab Al - Muwaththa. Kemudian diabad ketiga, penulisan terhadap hadis berkembang dengan munculnya ulama - ulama besar hadis seperti Imam Bukhari, Imam Muslim, Imam Tirmidzi, Imam Ibnu Majah, Imam Nasa'i dan Imam Abu Daud. Dimana kitab - kitab hadis yang ditulis oleh ulama - ulama hadis tersebut menjadi rujukan kitab hadis sampai sekarang yang dikenal dengan istilah kutubussittah.

Berbeda dengan Al - Qur'an, keberadaan hadis tidak selamanya bisa dibuktikan keasliannya dari nabi Saw. hal tersebut karena tidak semua hadis disetiap zaman disampaikan secara mutawatir. Sehingga, dalam hadis, ulama hadis banyak melakukan pengklasifikasian. Terdapat pembagian hadis baik secara kuantitas dan kualitas serta pembagian lainnya yang bisa dikaji dalam kitab - kitab ilmu hadis.

Sebagai kesimpulan, islam dan hakikat ajaran islam bersumber pada Al - Qur'an dan hadis. Ajaran utama yang ada didalam islam adalah tauhid. Tauhid adalah pengakuan adanya tuhan yang maha esa. Sebagaimana dalam Al - Qur'an surat Al - Ikhlas ayat 1,

قُلْ هُوَ اللّٰهُ اَحَدٌۚ

Artinya : "Katakanlah (Muhammad), “Dialah Allah, Yang Maha Esa."

Seorang muslim tidak boleh menyekutukan Allah Swt dengan siapapun dan apapun, Q.S An - Nisa ayat 48,

اِنَّ اللّٰهَ لَا يَغْفِرُ اَنْ يُّشْرَكَ بِهٖ وَيَغْفِرُ مَا دُوْنَ ذٰلِكَ لِمَنْ يَّشَاۤءُ ۚ وَمَنْ يُّشْرِكْ بِاللّٰهِ فَقَدِ افْتَرٰٓى اِثْمًا عَظِيْمًا

Artinya : "Sesungguhnya Allah tidak akan mengampuni (dosa) karena mempersekutukan-Nya (syirik), dan Dia mengampuni apa (dosa) yang selain (syirik) itu bagi siapa yang Dia kehendaki. Barangsiapa mempersekutukan Allah, maka sungguh, dia telah berbuat dosa yang besar.

Dari ayat ini, kita bisa mengetahui bahwa ajaran tauhid yaitu mengesakan Allah Swt menjadi penentu seorang manusia bisa diampuni atau tidak. Sehingga, seseorang yang menyekutukan Allah dengan selainnya tidak akan diampuni dosanya.

Penulis : Mushpih Kawakibil Hijaj, Mahasiswa Ilmu Hadis UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

Referensi :

[1] KH Zakky Mubarak, Pengertian Islam dalam Berbagai Aspeknya, diakses pada 06 Desember 2023, pukul 20.30 WIB, https://jabar.nu.or.id/taushiyah/pengertian-islam-dalam-berbagai-aspeknya-YtIzW.
[2] Harun Nasution, Islam Ditinjau dari Berbagai Aspeknya Jilid I, Jakarta : Universitas Indonesia Publishing, 2020, h. 18.
[3] Hengki Ferdiansyah, Pembagian Hadits Ditinjau dari Kualitasnya, diakses pada 06 Desember 2023, pukul 21.36, https://islam.nu.or.id/ilmu-hadits/pembagian-hadits-ditinjau-dari-kualitasnya-xos30.
Share: